Android lemot atau lag? berikut tips mempercepat Android

Sedang mencari solusi mempercepat kinerja Android?, tak perlu diragukan lagi karena anda telah mengunjungi situs yang tepat (mm..maybe 😅).

Saya pribadi dah lama pegang ni kentang 🥔, jadi kepikiran cari solusi meringankan kinerjanya supaya lanjay ketika dipakai 😐.

Yaa.. bagi pengguna hp Low-End sudah pasti sering ujian kesabaran 😂. Mari sini kumpul mabar kita..

Dalam postingan ini, solusi didapat dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi dalam mempercepat kinerja ponsel Android Low-End.


Pahami spesifikasi storage Android

Ponsel Android spesifikasi Low-End menggunakan internal storage jenis eMMC (Embedded Multimedia Card) dimana proses baca tulis data dilakukan secara bergantian pada waktu tertentu.

Berbeda dengan ponsel Mid-End hingga High-End yang sudah menggunakan teknologi UFS (Universal Flash Storage) dimana proses transfer data bersamaan antara membaca dan menulis berkat adanya standar duplex penuh.

Ga hanya kencang, konsumsi dayanya juga lebih rendah dibandingkan dengan eMMC. Nasib hp kentang 😂.

Perbandingan eMMC dan UFS

Storage Read Write
eMMC 4.5 140 MBps 50 MBps
eMMC 5.0 250 MBps 90 MBps
eMMC 5.1 250 MBps 125 MBps
UFS 2.0 350 MBps 150 MBps
UFS 2.1 860 MBps 255 MBps
UFS 3.0 2,1 GBps 410 MBps
UFS 3.1 2,1 GBps 1,2 GBps

Apakah kapasitas RAM mempengaruhi performa Android?

Jadi gini, tiap app ada porsi konsumsi RAM-nya masing-masing. Fungsi utama RAM sendiri adalah menyimpan berbagai file sistem atau aplikasi yang sedang dipakai oleh sistem Android "untuk sementara waktu".

Ketika dibutuhkan, file-file aplikasi dalam internal storage akan dimuat ke dalam RAM agar ponsel bisa menjalankannya dengan lancar dikarenakan kemampuan baca tulis RAM lebih cepat dan mumpuni dibanding internal storage. App yang dimuat bisa lebih dari satu sehingga penggunaan dalam multitasking menjadi cepat.

Ketika aplikasi tidak dipakai, maka RAM secara otomatis akan menghapusnya, supaya porsi RAM yang terpakai tadi, bisa digunakan kembali oleh aplikasi lain.

Android Low-End dibekali 1-2GB RAM dan OS Android Go yang ringan. Sebagai contoh, ketika menggunakan Google Chrome itu akan memakai sekitar 100MB ketika membuka 1 tab. Bagaimana jika membuka lebih dari 5 tab sekaligus, chrome bakal menggunakan sekitar 300+ MB RAM. Itu tidak bagus bagi ponsel yang dibekali RAM yang sangat rendah dan lain lagi halnya dengan OS yang juga butuh ruang untuk bekerja dengan baik.

Jadi disarankan jangan pakai Google Chrome jika ingin multitasking-nya cepat, bisa gunakan browser Opera Mini sebagai alternative atau browser lain (lite version). Begitupun juga dengan aplikasi lainnya.

Ini sih.. tergantung kebutuhan pemakaian. Jika hanya penggunaan dasar seperti telepon, SMS, browsing, chatting masih sangat mumpuni bagi ponsel 1-2GB RAM.

Itulah mengapa dibuat app lite version 😐 supaya multitasking bisa cepat/ loading app cepat. Made with 💖 for your "kentang".

khaby lame

Dah lah.. bang, pakai yang lite aja. Jangan dipaksakan.

Bersihkan Cache & Dalvik/ ART cache Android

Penyebab smartphone Android jadi lemot, itu karena media penyimpanannya penuh. Secara tiap aplikasi menghasilkan cache guna mempercepat loading.

Semakin sering kita menggunakan aplikasi, maka akan semakin banyak data dalam bentuk cache yang disimpan. Banyaknya data ini tentu akan memberatkan kinerja dan memenuhi kapasitas media penyimpanan.

Penyimpanan internal penuh dapat menyebabkan perangkat mengalami "bootloop"

Apa itu Cache pada Android?

Cache data adalah informasi yang mencakup gambar, file dan skrip dari situs web atau aplikasi yang disimpan otomatis pada perangkat.

Meskipun sifatnya tersimpan sementara alias bakal ikut hilang ketika aplikasi dicopot/dihapus namun semakin lama bisa menumpuk ketika app masih eksis digunakan.

Cache data disimpan dengan tujuan mempercepat proses (loading) ketika pengguna browsing atau menjalankan aplikasi.

Meski bermanfaat untuk efisiensi waktu dan kecepatan smartphone saat mengakses aplikasi. Tapi, data cache yang terlalu besar justru akan membuat kinerja smartphone menjadi lemot. Sebab, cache memakan memori internal, proses loading akan menjadi lebih lama apalagi kalau datanya banyak.

Cara menghapus cache (app) di Android

Ga perlu tiap hari harus menghapus cache aplikasi. Bisa sekali sebulan atau jika merasa Android sudah mulai lemot.

Untuk cara manual menghapus cache aplikasi di Android :

  • Buka menu Settings
  • Pilih Apps
  • Pilih aplikasi yang mau dihapus cache-nya
  • Clear cache

Selain cara manual diatas, bisa juga menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk membersihkan cache.

Disini saya rekomendasikan aplikasi "SD Maid". Selain membersihkan cache, juga menghapus file (sampah) sisa pencopotan aplikasi yang masih tersisa, optimasi app dan database.

Hasil pembersihannya (SD Maid) bisa lebih maksimal dan powerful jika Android telah di Root 😁.

Apa itu Dalvik/ ART cache?

Disini yang dimaksud Dalvik/ ART cache adalah sebuah directory yang berlokasi di "/data/dalvik-cache" atau "/data/dalvik-cache/arm" yang berisi dex file. ART Compiler menerjemahkan dex Bytecodes ke dalam bahasa mesin pada saat fase penginstalan aplikasi. Proses ini hanya terjadi satu kali ketika aplikasi terinstall pada perangkat.

Kelebihannya adalah aplikasi dapat berjalan dengan cepat karena proses menerjemahkan dex Bytecodes sudah selesai ketika aplikasi terinstall dan mengurangi waktu startup dari aplikasi.

Namun kekurangannya adalah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses penginstallan aplikasi dan memerlukan space lebih karena dex files disimpan pada penyimpanan internal.

Dex files yang disimpan pada penyimpanan internal lama-lama akan menumpuk seiring waktu dan jumlah aplikasi yang diinstal. Penumpukan ini akan menyebabkan berkurangnya kapasitas penyimpanan meskipun sudah menghapus beberapa aplikasi yang tidak digunakan. Selain itu performa smartphone Android juga akan melambat/ lemot perlahan-lahan. Oleh karena itu dalvik/ ART cache perlu dibersihkan secara rutin.

Cara menghapus Dalvik/ ART cache

Untuk menghapus ada dua jalan, bisa Root dan tanpa Root.

Hapus Dalvik cache tanpa Root

Menghapus cache cukup masuk ke dalam mode recovery. Sebagai contoh, untuk masuk recovery mode pada perangkat samsung (soalnya gw pakai samsung ges) :

  1. Matikan perangkat.
  2. Tekan tombol power + volume up secara bersamaan beberapa saat hingga masuk recovery mode.
  3. wipe cache partition android
  4. Gunakan tombol volume up/down untuk memilih perintah dan tombol power untuk eksekusi.
  5. Pilih "Wipe cache partition" → Yes.
  6. Reboot system.

Proses reboot akan lebih lama dari biasanya. Don't worry, it's OK. Just wait.

Hapus Dalvik cache langsung di dalam direktori sistem (Root)

Untuk menggunakan metode ini, perlu akses root. Jika berminat Root perangkatnya silahkan kunjungi postingan Root Android menggunakan EFTSU.

  1. Akses direktori sistem menggunakan aplikasi Root Explorer
  2. Lokasinya di (root)/data/dalvik-cache
  3. Path pada tiap ponsel Android mungkin sedikit berbeda. Umumnya "/data/dalvik-cache", klo di hp gw "/data/dalvik-cache/arm"
  4. Hapus seluruh file yang ada dalam direktori "dalvik-cache". Isinya yang dihapus bang, bukan direktorinya.
  5. Restart perangkat.

Hapus Bloatware Android

Menghapus aplikasi sistem Android yang tidak pernah digunakan atau malahan ga berguna 😂. Selalu ada aplikasi bawaan pabrik yang ditanam dalam direktori sistem yang sama sekali tidak dibutuhkan dan cuma jadi pajangan yang memenuhi penyimpanan internal.

Seperti yang saya alami selaku pengguna Samsung 😐. Ada tuh.. app kayak Samsung Gift, Galaxy App (padahal sudah ada Play Store), S LIME dkk.

Tapi sudah saya hapus sampe ke akar-akarnya 😬. UI jadi tampak bersih dan rapi. Begitulah kira-kira.

Alasan saya menghapus app sistem bawaan pabrik, karena memang tidak dibutuhkan, guna menambah space internal storage dan meringankan proses baca tulis storage itu sendiri.

Bagi kalian yang mau menghapus bloatware ponsel Androidnya, silahkan kunjungi postingan Cara menghapus bloatware.

Referensi :

Sekian tips mempercepat Android kelas Low-End berdasar dari pengalaman saya dan dari hasil mencari informasi dari berbagai situs yang membahas seputar teknologi.

Saya tidak menyarankan penggunaan app booster atau apalah semacamnya guna optimasi performa Android. Cukup gunakan aplikasi pembersih yang terpercaya seperti yang saya rekomendasikan diatas.

Posting Komentar